Panduan Praktis Memulai Jualan Online Lewat Marketplace dan Media Sosial untuk Pemula

bisnislabs.com - Memulai jualan online tidak lagi semahal dan serumit dulu. Kini, siapa pun—termasuk pemula tanpa latar belakang teknis—bisa membangun toko online dengan memanfaatkan marketplace dan media sosial. Kedua platform ini menjadi pintu masuk utama bagi banyak pelaku usaha baru di era digital. Artikel ini akan membimbing kamu secara bertahap, berdasarkan praktik terbaik dan pengalaman nyata tim Sebari dalam mendampingi berbagai pelaku usaha.

Di Sebari, kami telah membantu ratusan UMKM, pemilik brand lokal, hingga pebisnis pemula untuk memulai dan mengembangkan toko online mereka. Panduan ini dirancang dari pengalaman langsung kami dalam mengelola dan mengoptimalkan kehadiran online klien di marketplace seperti Tokopedia dan Shopee, serta media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok.

Memahami Perbedaan Marketplace dan Media Sosial

Sebelum memulai, penting untuk memahami karakteristik masing-masing platform. Marketplace seperti Shopee dan Tokopedia menawarkan ekosistem belanja yang sudah siap pakai—dengan sistem pembayaran otomatis, logistik terintegrasi, dan traffic organik dari calon pembeli yang memang sedang mencari produk. Sementara media sosial lebih bersifat interaktif dan berfungsi sebagai alat untuk membangun brand awareness, komunitas, dan interaksi personal.

Pemula sering kali hanya fokus pada satu sisi saja. Padahal, kombinasi marketplace dan media sosial bisa memberikan efek ganda: jangkauan yang luas sekaligus peningkatan konversi dari kepercayaan yang dibangun.

Langkah 1: Riset Produk dan Target Pasar

Sebelum membuka toko online, riset adalah langkah pertama yang tidak boleh dilewatkan. Mulailah dengan:

  • Menganalisis tren produk menggunakan Google Trends, Shopee Keyword Ads, atau TikTok Creative Center.

  • Melihat siapa kompetitor utama di kategori tersebut.

  • Mengidentifikasi demografi target audiens: usia, lokasi, kebutuhan, hingga kebiasaan belanja mereka.

Produk yang tepat sasaran akan lebih mudah dipasarkan, bahkan tanpa harus mengandalkan iklan mahal sejak awal.

Langkah 2: Membuka Toko di Marketplace

Marketplace seperti Tokopedia dan Shopee menyediakan fitur pendaftaran yang sangat mudah. Berikut beberapa hal penting saat membuka toko:

  • Pilih nama toko yang mudah diingat dan mencerminkan produk.

  • Gunakan logo profesional dan deskripsi toko yang informatif.

  • Atur kategori produk dengan tepat untuk memudahkan calon pembeli menemukan produkmu.

Pastikan juga untuk menyiapkan foto produk berkualitas tinggi dan deskripsi produk yang jelas, jujur, serta mengandung kata kunci yang relevan. Gunakan format storytelling ringan jika memungkinkan—terutama pada produk fashion, kerajinan, atau kuliner.

Langkah 3: Bangun Kepercayaan Lewat Review dan Respon Cepat

Marketplace sangat bergantung pada review pembeli dan kecepatan pelayanan. Toko baru harus berfokus pada:

  • Memberikan pelayanan cepat dan ramah melalui fitur chat.

  • Mengemas produk dengan rapi dan tepat waktu agar mendapat review positif.

  • Memberikan bonus kecil (stiker, kartu ucapan, atau diskon pembelian selanjutnya) sebagai strategi memperkuat loyalitas.

Review positif dari pembeli awal akan jadi kunci untuk membangun reputasi toko dan meningkatkan ranking produk di pencarian marketplace.

Langkah 4: Gunakan Media Sosial untuk Bangun Brand dan Traffic

Sementara marketplace berfungsi sebagai tempat transaksi, media sosial adalah kanal untuk menciptakan cerita dan koneksi emosional dengan pelanggan. Berikut strategi awal:

  • Buat akun bisnis di Instagram, TikTok, dan Facebook.

  • Posting konten konsisten: produk, behind-the-scenes, testimoni, tips, dan hiburan ringan.

  • Gunakan fitur Reels dan TikTok video pendek untuk menjangkau audiens baru.

  • Sisipkan CTA (Call to Action) yang mengarahkan penonton ke toko di marketplace atau DM.

Penting juga untuk memanfaatkan User Generated Content (UGC) atau konten dari pelanggan. Minta testimoni berupa video atau foto yang bisa kamu repost. Ini adalah bentuk social proof yang sangat efektif.

Langkah 5: Optimasi Promosi di Kedua Platform

Promosi berbayar bisa mempercepat pertumbuhan jika dilakukan secara cerdas. Di marketplace, manfaatkan fitur seperti:

  • Voucher toko

  • Gratis ongkir

  • Iklan TopAds (Tokopedia) atau Shopee Ads

Sementara di media sosial:

  • Gunakan Instagram Ads atau TikTok Ads untuk konten yang sudah terbukti menarik secara organik.

  • Targetkan audience berdasarkan minat dan lokasi.

  • Gunakan format video pendek yang engaging, bukan hanya gambar produk statis.

Integrasi promosi antara media sosial dan marketplace akan memperkuat akuisisi pelanggan dan mendorong pembelian berulang.

Studi Kasus: Pemula Tanpa Modal Besar Bisa Mulai

Salah satu klien kami di Sebari memulai usaha kerajinan tangan tanpa pengalaman digital dan tanpa website. Dalam dua bulan, kami bantu membuka toko di Tokopedia, membuat akun TikTok, dan menjalankan konten video edukatif singkat. Hasilnya, dalam bulan pertama mereka sudah closing lebih dari 50 pesanan hanya dari traffic organik. Mereka kemudian mulai belajar menggunakan fitur iklan untuk memperluas jangkauan.

Hal ini membuktikan bahwa siapa pun bisa memulai jualan online secara bertahap, asal mengikuti langkah yang tepat dan konsisten.

Tips Tambahan agar Toko Online Bertahan dan Tumbuh

  • Analisis performa penjualan secara berkala. Gunakan dashboard analytics yang disediakan platform untuk tahu produk mana yang laris, dan jam-jam pembelian tertinggi.

  • Bangun database pelanggan. Dorong pelanggan untuk follow akun media sosial, atau ikut grup WhatsApp komunitas pelanggan.

  • Tingkatkan skill konten dan pemasaran digital. Ikuti webinar gratis, belajar dari konten edukatif di YouTube, atau konsultasi dengan tim ahli.

Jika kamu baru mulai dan masih bingung dari mana harus memulai, kami telah membuat panduan lengkap tentang cara membuat toko online melalui media sosial dan marketplace yang bisa kamu pelajari lebih lanjut.

Postingan Lama
Postingan Lebih Baru
- Advertisment -
- Advertisment -