Strategi Sukses Berjualan di Marketplace: Belajar dari Praktik Nyata UMKM Indonesia

bisnislabs.com - Di tengah persaingan digital yang semakin padat, marketplace telah menjadi kanal penjualan yang sangat populer di Indonesia. Baik pelaku UMKM maupun brand besar kini memanfaatkan platform ini untuk menjangkau konsumen lebih luas dengan modal lebih ringan dibandingkan membuka toko online pribadi. Namun, sukses di marketplace tidak terjadi begitu saja. Diperlukan strategi yang tepat dan pemahaman tentang cara kerja platform agar penjualan bisa berkembang pesat.

Artikel ini membahas praktik nyata dari pelaku usaha di Indonesia yang sukses berjualan di marketplace, serta panduan dari praktisi digital marketing untuk membantu Anda meraih hasil serupa.

Mengapa Marketplace Menjadi Pilihan Utama UMKM?

Marketplace seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada menawarkan banyak kemudahan bagi pemilik bisnis. Anda tidak perlu repot membuat website dari nol, tidak perlu memikirkan sistem pembayaran, dan sudah langsung mendapat akses ke jutaan pengguna aktif yang siap membeli.


Bagi UMKM, ini adalah peluang emas. Marketplace menyediakan infrastruktur digital yang kuat, termasuk logistik, customer service, hingga fitur promosi seperti flash sale dan gratis ongkir. Semua fasilitas ini membuat usaha kecil bisa bersaing secara adil dengan brand besar.

Namun, keunggulan marketplace tidak hanya soal teknis. Dari sisi kepercayaan, banyak konsumen lebih nyaman bertransaksi melalui marketplace karena sistem penilaian dan perlindungan pembeli yang lebih transparan. Hal inilah yang membuat marketplace disebut sebagai salah satu jenis online market place terbaik untuk mengembangkan bisnis, terutama untuk pemula. (Link ke: https://www.bisnislabs.com)

Studi Kasus: Dapur Bu Yani Tembus 5.000 Ulasan Positif di Tokopedia

Salah satu contoh nyata UMKM yang berhasil memanfaatkan marketplace adalah Dapur Bu Yani. Usaha rumahan ini berfokus pada produk makanan kemasan, seperti sambal, abon, dan keripik. Awalnya, penjualan dilakukan secara konvensional melalui WhatsApp dan bazar komunitas. Namun, potensi pertumbuhan terasa terbatas karena jangkauan pasarnya sempit.

Pada awal 2022, Dapur Bu Yani mulai berjualan di Tokopedia. Dengan bantuan fitur seperti flash sale, voucher toko, dan ongkir subsidi, pesanan mulai berdatangan dari luar kota. Dalam waktu enam bulan, penjualan meningkat hingga tiga kali lipat. Kini, Dapur Bu Yani telah melayani ribuan pelanggan dari seluruh Indonesia, dengan total lebih dari 5.000 ulasan positif.

Keberhasilan ini dicapai bukan hanya karena produknya enak dan berkualitas, tetapi juga karena konsistensi dalam pelayanan dan pemanfaatan fitur yang tersedia di marketplace.

“Saya upload produk setiap minggu, ikut flash sale seminggu dua kali, dan selalu balas chat maksimal dalam 5 menit. Itu kunci utamanya,” ujar Bu Yani dalam salah satu webinar pelatihan seller pemula.

Kisah seperti ini menunjukkan bahwa marketplace bukan sekadar platform, tetapi bisa menjadi mesin pertumbuhan yang nyata jika digunakan secara optimal.

Tips dari Praktisi Digital Marketing: Jangan Hanya Menunggu Order

Agar sukses di marketplace, tidak cukup hanya menunggu traffic dari platform. Andika Pratama, konsultan digital marketing yang telah membantu puluhan brand tumbuh di Shopee dan Tokopedia, menyarankan pendekatan yang lebih proaktif.

“Marketplace itu seperti mal besar. Semua orang bisa buka toko, tapi yang laku adalah yang aktif promosi, punya tampilan bagus, dan fast response ke pembeli. Jangan hanya pasrah dengan algoritma platform.”

Beberapa strategi yang ia rekomendasikan antara lain:

  • Optimasi Judul dan Gambar Produk: Gunakan kata kunci yang dicari orang. Judul yang jelas dan gambar yang menarik meningkatkan CTR.

  • Ikut Program Promosi Resmi: Manfaatkan flash sale, kampanye besar bulanan, dan voucher gratis ongkir.

  • Bangun Reputasi dari Awal: Respon cepat dan layanan baik akan menghasilkan review positif. Ini sangat memengaruhi peringkat produk Anda di hasil pencarian.

  • Gunakan Fitur Analitik: Pantau produk mana yang paling laku, jam order terbanyak, dan tingkat konversi. Gunakan data ini untuk menentukan strategi.

Dengan pendekatan seperti ini, pelaku usaha bisa mendapatkan hasil lebih maksimal dari marketplace tanpa harus mengeluarkan biaya iklan besar.


Pentingnya Konsistensi dan Branding di Marketplace

Banyak seller pemula mengira bahwa cukup meng-upload produk, lalu pesanan akan datang sendiri. Padahal, persaingan di marketplace sangat ketat. Branding yang kuat bisa menjadi pembeda utama.

Mulai dari nama toko, logo, hingga gaya bahasa di deskripsi produk harus mencerminkan identitas bisnis Anda. Konsistensi ini membantu membangun kepercayaan pelanggan dan membuat toko Anda lebih mudah diingat.

Seller yang sukses biasanya juga aktif membangun interaksi dengan pelanggan melalui fitur chat, program loyalitas, dan update produk secara berkala. Meskipun semua ini terlihat sepele, dampaknya sangat signifikan terhadap loyalitas pelanggan dan repeat order.

Tantangan yang Harus Diwaspadai Seller di Marketplace

Meskipun marketplace menawarkan banyak kemudahan, bukan berarti tidak ada tantangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Persaingan Harga: Karena banyak produk sejenis, perang harga sering terjadi. Penting untuk menekankan nilai tambah, bukan sekadar harga murah.

  • Ketergantungan Platform: Seller yang hanya berjualan di satu platform bisa terkena dampak jika ada perubahan algoritma atau aturan baru.

  • Biaya Layanan: Komisi, biaya admin, dan promosi berbayar bisa menggerus margin jika tidak dihitung dengan baik.

Solusinya adalah dengan membangun strategi diversifikasi—misalnya memulai toko online pribadi sebagai pelengkap, atau membuka toko di lebih dari satu marketplace untuk memperluas jangkauan.

Memilih Marketplace yang Sesuai dengan Karakter Produk

Tidak semua marketplace cocok untuk semua jenis produk. Misalnya:

  • Tokopedia & Shopee: Cocok untuk produk sehari-hari, fashion, makanan ringan, dan kebutuhan rumah tangga.

  • Blibli: Lebih kuat di segmen elektronik dan gadget.

  • TikTok Shop: Cocok untuk produk impulsif yang bisa viral lewat video pendek.

Memahami karakteristik masing-masing platform membantu Anda menentukan tempat terbaik untuk memulai. Beberapa seller bahkan menjalankan strategi berbeda untuk tiap marketplace, menyesuaikan promosi dan jenis produk yang dijual.

Penutup: Marketplace sebagai Gerbang Digitalisasi Bisnis

Kisah sukses seperti Dapur Bu Yani dan insight dari para praktisi membuktikan bahwa marketplace bisa menjadi gerbang masuk digitalisasi yang efektif untuk bisnis di Indonesia. Dengan strategi yang tepat, branding yang kuat, dan layanan pelanggan yang konsisten, Anda bisa bersaing bahkan dengan brand besar sekalipun.

Jika Anda baru memulai, fokuslah terlebih dahulu pada satu online market place yang paling sesuai dengan produk dan target pasar Anda. Kuasai cara mainnya, lalu baru ekspansi ke platform lain.

Marketplace bukan hanya tempat jualan, tapi juga tempat belajar memahami konsumen, mengasah strategi digital, dan menumbuhkan bisnis secara bertahap.

Postingan Lama
Postingan Lebih Baru
- Advertisment -
- Advertisment -