7 Tren Digital Marketing 2024 yang Harus Dipahami Pelaku Bisnis Online
bisnislabs.com - Memasuki 2024, dunia pemasaran digital terus berubah dengan sangat cepat. Perubahan ini tidak hanya dipengaruhi oleh perkembangan teknologi seperti AI dan data analytics, tetapi juga oleh perilaku konsumen yang semakin cerdas dalam memilih konten dan platform. Bagi para pelaku bisnis online, memahami trend digital yang sedang berkembang adalah kunci untuk tetap relevan dan kompetitif.
Artikel ini akan mengulas tujuh tren utama dalam digital marketing yang layak menjadi prioritas strategi pemasaran Anda tahun ini, lengkap dengan kutipan dari praktisi industri untuk meningkatkan kredibilitas dan konteks yang berbasis pengalaman.
1. Dominasi Konten Buatan AI (AI-Generated Content) yang Lebih Strategis
Pemanfaatan AI bukan hal baru dalam dunia pemasaran digital. Namun di tahun 2024, tren ini berkembang ke arah yang lebih strategis. Bukan sekadar membuat konten otomatis, melainkan menggabungkan AI untuk mendukung personalisasi dan kecepatan produksi konten dalam skala besar.
Menurut Rama Dwianto, Digital Marketing Consultant di Growthlab.id:
"AI kini menjadi alat bantu strategis, bukan cuma otomatisasi. Tools seperti ChatGPT atau Midjourney bisa digunakan UMKM untuk membuat konten kreatif dan personalized yang sebelumnya membutuhkan tim besar."
AI juga semakin diandalkan untuk menganalisis tren pasar secara real-time, menyusun headline yang menarik, dan bahkan mengatur waktu publikasi secara optimal. Namun, penting untuk menyeimbangkan konten AI dengan insight manusia agar tetap otentik dan kredibel.
2. Peningkatan Peran Konten yang Menunjukkan E-E-A-T
Google telah menegaskan pentingnya prinsip E-E-A-T: Experience, Expertise, Authoritativeness, dan Trustworthiness. Di tahun 2024, algoritma makin memprioritaskan konten yang dibuat oleh seseorang yang benar-benar punya pengalaman langsung terhadap topik yang dibahas.
Misalnya, alih-alih hanya merangkum definisi “SEO”, konten yang membagikan pengalaman praktis seperti studi kasus kampanye SEO lokal akan jauh lebih dihargai. Hal ini sejalan dengan komentar dari Lidya Wulandari, SEO Specialist di Bitreach:
"Salah satu tren penting di 2024 adalah mengintegrasikan konten dengan E-E-A-T. Mesin pencari makin pintar menilai apakah penulis benar-benar ahli di topik tersebut. Jadi, kredibilitas menjadi kunci."
Bagi pemilik bisnis, menambahkan testimoni, studi kasus pribadi, dan opini berbasis pengalaman dapat meningkatkan performa artikel di hasil pencarian.
3. Personalisasi Konten Berbasis Data First-Party
Seiring berkurangnya efektivitas cookies pihak ketiga, banyak brand mulai beralih ke first-party data—data yang dikumpulkan langsung dari interaksi pengguna. Dengan data ini, marketer dapat menciptakan pengalaman konten yang jauh lebih personal dan relevan.
Email marketing, segmentasi iklan, hingga halaman landing kini dirancang untuk menyesuaikan dengan perilaku atau minat spesifik tiap pengguna. Hal ini tidak hanya meningkatkan konversi tetapi juga memperkuat loyalitas.
4. Optimasi untuk Search Generative Experience (SGE)
Search Generative Experience adalah inisiatif Google untuk menampilkan jawaban langsung dan dinamis dari AI di hasil pencarian. Hal ini membuat banyak situs web mulai mengoptimalkan konten bukan hanya untuk peringkat SEO konvensional, tetapi juga agar bisa “terbaca” oleh sistem generatif ini.
Konten yang langsung menjawab pertanyaan, memiliki struktur yang jelas, dan kaya informasi berbasis pengalaman pribadi akan memiliki peluang lebih besar muncul dalam SGE. Praktik ini juga membuat konten kita lebih “helpful”—sesuai arahan dari sistem peringkat konten Google terbaru.
5. Micro-Influencer Jadi Senjata Baru Brand Lokal
Jika dulu brand besar mengincar selebriti atau influencer dengan jutaan pengikut, tren 2024 menunjukkan arah sebaliknya. Micro-influencer dengan 10.000–50.000 followers kini justru lebih efektif dalam menciptakan kepercayaan, terutama di segmen pasar niche.
Menurut laporan Influencer Marketing Hub, tingkat engagement micro-influencer bisa mencapai 3 kali lebih tinggi daripada influencer besar. Selain itu, biayanya jauh lebih terjangkau bagi pelaku UMKM dan brand lokal.
Strategi ini sangat cocok dikombinasikan dengan kampanye lokal, konten user-generated, dan referral marketing.
6. Dominasi Video Pendek di Semua Platform
YouTube Shorts, TikTok, dan Reels menjadi format dominan untuk menggaet perhatian pengguna. Di tahun ini, video berdurasi 15–60 detik akan menjadi alat utama dalam strategi brand awareness dan social engagement.
Namun bukan hanya hiburan, video pendek kini juga banyak digunakan untuk edukasi produk, tutorial cepat, dan review singkat. Kecepatan konsumsi konten menjadi nilai jual utama di tengah kejenuhan audiens terhadap informasi panjang dan tidak fokus.
Pelaku bisnis disarankan untuk menyusun kalender konten video pendek minimal 3–5 kali seminggu agar tetap konsisten di algoritma platform.
7. Strategi Omnichannel Makin Kuat dengan Automation
Di 2024, pelanggan berpindah platform dengan cepat—dari Instagram ke WhatsApp, lalu ke marketplace atau website toko online. Maka strategi omnichannel menjadi wajib, dan harus didukung oleh automasi agar tidak merepotkan operasional.
Chatbot WhatsApp, CRM otomatis, hingga sistem notifikasi email yang tersinkronisasi antar platform kini makin banyak digunakan bahkan oleh bisnis skala kecil. Hal ini bukan hanya meningkatkan responsivitas, tapi juga mengurangi beban kerja manual.
Platform seperti Shopify, SleekFlow, atau Sirclo sudah menyediakan integrasi omnichannel dengan harga yang makin terjangkau. Pelaku bisnis bisa memanfaatkan fitur ini agar tidak ketinggalan momentum pembelian di channel manapun.